
Saya pernah menulis tentang hal-hal baik dan buruk yang dialami oleh juru bahasa. Kali ini, saya ingin membagikan beberapa hal dasar yang wajib disiapkan oleh seorang juru bahasa sebelum mulai bekerja. Simak di bawah ini, ya.
- Pastikan kamu mengetahui persis tempat diadakannya acara. Terkadang nama tempat atau lokasi acara bisa serupa tapi sebenarnya tak sama. Agar kamu tidak nyasar atau datang ke tempat yang salah, pastikan dahulu ke penyelenggara sebelum hari-H. Kedengaran sepele, memang, tapi tidak sepele lagi kalau sampai kamu terlambat tiba di tempat tugas karena salah lokasi, apalagi jika keduanya sangat berjauhan. Profesionalismemu jadi taruhannya, lo!
- Selalu baca materi sebelum bekerja. Buatlah glosarium atau catatan khusus untuk membantumu saat bekerja. Ini berlaku untuk SEMUA topik, apalagi topik yang baru buatmu atau belum pernah kamu terima sebelumnya. Jangan malu bertanya ke penyelenggara, pembicara, atau rekan satu booth jika ada kata atau istilah yang tidak kamu pahami. Ingat, malu bertanya sesat di dalam booth!
- Selalu ingat membawa AIR serta perbekalan lain yang membantu kenyamanan dan kelancaranmu bekerja, seperti permen pelega tenggorokan, camilan protein, atau buku catatan. Meskipun penyelenggara acara menyediakan air minum, kamu tidak pernah tahu kapan bisa beranjak ke luar booth untuk mengambil air atau apakah mereka sudah menyediakannya untukmu. Tidak lucu, kan, kalau kamu terbatuk-batuk saat bekerja tapi tidak bisa minum? Atau kelabakan karena tidak ingat nama atau angka yang disebutkan oleh pembicara yang harus kamu terjemahkan. Bahaya, lo! 🙂
- Bersikap profesional setiap saat. Ini bisa berupa tidak berisik di dalam booth saat rekan sedang bekerja, mematikan mic saat batuk atau bicara SELAIN menerjemah, dan bersikap ramah kepada penyelenggara acara, teknisi SIS, peserta acara, dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan. Berpakaian yang sopan, napak profesional, dan sesuai acara tanpa terkesan berlebihan. Agak abstrak, ya? Hehehe. Intinya, jangan kenakan busana yang terlalu ketat atau yang membuatmu merasa tidak nyaman saat duduk dan bergerak. Sesuaikan gaya berpakaian dengan tema acara. Bila bekerja di acara instansi pemerintah, paling aman, sih, mengenakan baju batik. Bagian dari sikap profesional adalah tiba tepat waktu sesuai permintaan penyelenggara acara. Dengan begitu, kamu mempunyai cukup waktu untuk memeriksa fungsi alat SIS (mic, kualitas audio dari floor, dan saluran bahasa di konsol SIS). Selanjutnya, jika semua sudah siap, kamu bisa tenang dan menjalankan tugasmu dengan baik.
Ingat, kesan pertama sangat menentukan. Bila klien menyukai kualitas kerja dan sikap profesionalmu, besar kemungkinan kamu akan terus dihubungi untuk acara lain di masa mendatang. Menyenangkan, bukan?
Sudahkah kamu melakukan semua itu? Atau merasa cukup hanya dengan persiapan dadakan?
Apa pun caranya, tetaplah profesional, ya!


Hai! Saya Desi, penerjemah bersertifikat HPI untuk pasangan bahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris, sekaligus juru bahasa profesional. Saya berbagi pengalaman sebagai penerjemah lepas melalui blog dan siniar saya “Being a Translator: a Podcast by Desi Mandarini“. Saat ini, saya masih menjadi anggota aktif Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) sejak tahun 2010, dan Perhimpunan Juru Bahasa Konferensi Indonesia (AICI). Ingin tahu lebih banyak tentang pekerjaan saya? Mari berteman di Instagram, Twitter, Facebook, atau LinkedIn. Punya pertanyaan atau komentar? Kirimkan saja melalui surel ke info@desimandarini.com. Salam sukses!