
Beberapa waktu lalu, saya menulis tentang hal-hal yang menjadi mimpi buruk bagi juru bahasa. Nah, masih berdasarkan pengalaman saya, berikut ini adalah beberapa hal yang membuat juru bahasa merasa bahagia saat melaksanakan pekerjaan mereka. Apa saja?
Mendapat pujian dari klien atau penyelenggara acara atas kinerja saya

Kelelahan bekerja sejak pagi terbayar ketika klien atau penyelenggara acara menghampiri saya dan rekan kerja untuk memberikan ucapan terima kasih sekaligus memuji kinerja kami. Sungguh senang rasanya, dan saya bersyukur karena kerja keras saya dan rekan tidak sia-sia 🙂
Mendapat materi tentang topik yang akan dibahas dalam acara
Sebagai juru bahasa, kelancaran kerja saya sangat bergantung pada penguasaan topik yang dibahas dan istilah-ostilah khusus terkait topik tersebut. Semua itu biasanya dapat ditemukan dengan mudah di mesin pencari seperti Google. Namun, tidak semua bisa ditemukan dan akan sesuai dengan apa yang dibahas dalam seminar atau pelatihan. Karena itulah, juru bahasa akan sangat terbantu jika diberi materi presentasi, bahan diskusi, atau semua dokumen yang terkait. Ada kalanya saya tidak mendapatkan semua itu dari klien. Di beberapa kesempatan, ada beberapa klien yang baik hati dan mengirimkan materi seminar kepada saya dan rekan beberapa hari sebelum acara dilangsungkan. Saat itulah saya merasa sangat terbantu dan lebih percaya diri menjalankan tugas saya sebagai juru bahasa.
Menerima bayaran tak lama setelah acara berakhir 🙂

Nah, ini adalah salah satu hal terbaik yang diharapkan oleh semua juru bahasa, bahkan semua pekerja bidang lainnya. Tentu saja ketentuan pembayaran berbeda untuk setiap klien. Ada yang membayar tiga hari, lima hari, seminggu, atau bahkan sebulan setelah acara. Yang paling mengasyikkan adalah ketika klien membayar jasa saya langsung setelah acara usai, hehehe. Hati pun senang karena kantong lebih tebal keletihan langsung terbayar tunai 😀
Teknisi alat SIS yang sigap
Dalam menjalankan tugas sebagai juru bahasa, ada saja kendala teknis yang kadang terjadi di lapangan. Entah itu alat SIS yang tiba-tiba ngadat atau mati, gangguan sinyal transmitter yang membuat suara juru bahasa tidak terdengar oleh peserta acara yang menggunakan receiver, atau bahkan kabel konsol yang rusak tiba-tiba. Di sinilah pentingnya peranan teknisi yang sigap dan cakap. Saya dan rekan merasa sangat terbantu ketika bekerja sama dengan teknisi alat SIS yang cekatan membantu saat terjadi masalah, dan bersifat proaktif sehingga mengetahui apa yang harus dikerjakan tanpa diminta. Saya pun bisa bekerja dengan lebih tenang.
Rekan kerja yang mudah diajak bekerja sama

Nah, poin terakhir ini adalah sekaligus yang paling penting. Saya sangat senang dan terbantu ketika mendapat rekan juru bahasa yang luwes dan mengasyikkan untuk diajak bekerja sama. Ia adalah rekan yang sigap membantu ketika saya lupa suatu istilah, atau mengalami kendala saat bekerja. Misalnya, tiba-tiba mules, mendadak batuk-batuk dengan heboh karena tenggorokan kering, atau kewalahan menerjemahkan pembicara yang bicara dengan sangat cepat. Untunglah saya selalu mendapat rekan kerja yang sigap seperti itu. Pekerjaan selama delapan jam pun jadi tak terasa karena kerja sama yang sangat prima.
Itulah beberapa hal yang membuat pekerjaan saya terasa jauh lebih menyenangkan dan memuaskan. Apakah kamu juga memiliki pengalaman serupa dalam pekerjaanmu?


Hai! Saya Desi, penerjemah bersertifikat HPI untuk pasangan bahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris, sekaligus juru bahasa profesional. Saya berbagi pengalaman sebagai penerjemah lepas melalui blog dan siniar saya “Being a Translator: a Podcast by Desi Mandarini“. Saat ini, saya masih menjadi anggota aktif Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) sejak tahun 2010, dan Perhimpunan Juru Bahasa Konferensi Indonesia (AICI). Ingin tahu lebih banyak tentang pekerjaan saya? Mari berteman di Instagram, Twitter, Facebook, atau LinkedIn. Punya pertanyaan atau komentar? Kirimkan saja melalui surel ke info@desimandarini.com. Salam sukses!
One thought on “Mimpi Indah Juru Bahasa”