
Tahun baru selalu dipenuhi dengan obrolan dan unggahan media sosial tentang resolusi. Resolusi, rencana, target, apa pun itu, menurut saya hendaknya dibuat realistis dan dalam jangkauan untuk dicapai. Mengapa?
Sudah lumrah diketahui bahwa manusia mudah putus asa ketika menghadapi kegagalan, tapi cepat puas ketika mencapai keberhasilan. Benarkah? Ini sih menurut pengalaman pribadi saya, lo ๐ Nah, tahun ini pun saya tidak membuat rencana yang terlalu muluk dan kelewat fantastis. Bukan maksud hati tidak bersemangat, tapiii saya selalu ingin mulai dari yang kecil-kecil dulu.
Target saya tahun ini adalah:
- membaca 30 buku
- menaikkan tarif penerjemahan dan penjurubahasaan (tidak saya bahas secara lengkap di sini yaaa, karena itu rahasia dapur saya ๐)
- mengikuti lima kegiatan pengembangan profesi dalam setahun
- mengurangi konsumsi gula dan makanan manis ๐โ๐ผ
Menurut saya, keempat hal di atas masih masuk akal dan dapat saya lakukan dengan perencanaan yang baik. Syukurlah, resolusi yang saya buat tahun lalu sebagian besar tercapai. Meskipun tidak semua terwujud, tapi beberapa yang sudah saya capai membuat saya lebih bersemangat menjalani tahun 2020 ini.
Bagaimana dengan kamu? Apakah masih ada resolusi 2019 yang belum tercapai? Sudah punya rencana jelas untuk tahun ini, atau justru santai dan menjalani semua apa adanya? Selamat mengarungi 2020! Semoga semua lancar dan kamu tetap produktif.


Hai! Saya Desi, penerjemah bersertifikat HPI untuk pasangan bahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris, sekaligus juru bahasa profesional. Saya berbagi pengalaman sebagai penerjemah lepas melalui blog dan siniar saya “Being a Translator: a Podcast by Desi Mandarini“. Saat ini, saya masih menjadi anggota aktif Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) sejak tahun 2010, dan Perhimpunan Juru Bahasa Konferensi Indonesia (AICI). Ingin tahu lebih banyak tentang pekerjaan saya? Mari berteman di Instagram, Twitter, Facebook, atau LinkedIn. ย Punya pertanyaan atau komentar? Kirimkan saja melalui surel ke info@desimandarini.com. Salam sukses!