T: Apakah penjurubahasaan simultan bisa dilakukan oleh satu juru bahasa saja?
J: Tidak. Kemampuan manusia untuk berkonsentrasi penuh dan menghasilkan terjemahan lisan yang akurat umumnya hanya bertahan maksimal 30 menit. Setelah itu, konsentrasi menurun, dan sebagai akibatnya, keakuratan akan berkurang. Penjurubahasaan simultan sebaiknya selalu dilakukan oleh dua orang juru bahasa. Alasan lainnya, akan ada yang menggantikan ketika kita perlu ke kamar kecil atau rehat sejenak untuk minum. Jangan sampai tenggorokan kering lalu kita terbatuk-batuk ketika mikrofon masih menyala. Kasihan dong pendengar kita, hehehe 😉 Di sinilah letak peran penting rekan kita di saat kita bekerja berdua di dalam booth. Kita bisa saling membantu ketika ada istilah atau kata yang tidak kita ketahui, atau ketika rekan kita tiba-tiba kehilangan fokus karena satu dan lain hal.
T: Saya ingin menjadi penerjemah lepas purnawaktu (full-time freelance translator). Apakah ada tips atau saran khusus untuk memulai?
J: Sebelum melepas pekerjaan tetap yang sedang kita jalani, ada baiknya kita memastikan sudah ada beberapa klien yang bisa diandalkan untuk memberi pekerjaan terjemahan secara teratur. Selain itu, pastikan kita sudah memiliki tabungan atau dana darurat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari selama minimal enam bulan ke depan. Mengapa? Ini untuk berjaga-jaga ketika proyek penerjemahan sedang sepi dan pemasukan menurun. Kita tentunya tetap harus membayar tagihan, membeli kebutuhan bulanan, dan lain-lain, bukan? Keputusan untuk menjadi penerjemah lepas purnawaktu memerlukan perencanaan yang matang, jadi pastikan kita sudah mulai melakukan riset, mencari klien, dan menambah dana tabungan setidaknya setahun sebelum melepas pekerjaan tetap.
T: Apakah setiap penerjemah WAJIB bekerja menggunakan CAT Tool (Computer-Assisted Translation Tool)?
J: Menurut saya, tidak. CAT Tool berperan dalam memastikan konsistensi hasil terjemahan dan membantu kita dalam membuat glosarium, sehingga penggunaan istilah akan lebih konsisten. Ini juga sangat membantu ketika banyak pengulangan kalimat, frasa, dan istilah. Hasilnya, teks terjemahan akan lebih rapi. Masih banyak penerjemah yang tidak memanfaatkan CAT Tool dalam bekerja, terutama penerjemah karya fiksi seperti novel. Beberapa CAT Tool yang paling umum digunakan oleh penerjemah dan agensi penerjemahan antara lain Trados, MemoQ, dan Wordfast. Ini semua berpulang kembali ke masing-masing penerjemah dan disesuaikan dengan kebutuhan dan tentu saja, dana yang ada, mengingat harga lisensi perangkat lunak CAT Tool relatif mahal 🙂
T: Saya ingin memulai karier sebagai juru bahasa (interpreter). Apa saja tips atau persyaratan tertentu yang harus saya ketahui?
J: Pertama, pastikan kita benar-benar menguasai bahasa asing yang menjadi bahasa sumber kita (Inggris, Prancis, Spanyol atau bahasa asing lainnya) dan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga kita bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Dengan begitu, pemberi kerja merasa puas dengan hasil kerja kita dan tidak ragu memakai jasa kita untuk proyek selanjutnya. Kedua, pastikan kita selalu mencari informasi sebanyak mungkin tentang topik acara dan memahami istilah-istilah yang umum digunakan dalam topik tersebut. Ini untuk memastikan pekerjaan kita berjalan dengan lancar dan poendengar memahami terjemahan kita dengan baik. Ketiga, bangun hubungan baik dengan pemberi kerja dan sesama juru bahasa. Ini sangat penting karena umumnya pekerjaan penjurubahasaan paling sering diperoleh dari jejaring pertemanan. Nah, yang terakhir dan tak kalah penting adalah memastikan bahwa kita memahami etika kerja di dalam booth. Jangan menimbulkan suara yang mengganggu atau melakukan hal-hal yang dapat mengganggu ketika rekan kita sedang melakukan penjurubahasaan. Bagaimana mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh kita lakukan ketika sedang bekerja? Bangunlah komunikasi yang baik dengan rekan juru bahasa kita, bicarakan dan tetapkan aturan bersama sebelum kita memasuki booth untuk mulai bekerja.
T: Bagaimana cara mendapatkan klien untuk pekerjaan penerjemahan?
J: Mulailah mencari klien penerjemahan secara offline terlebih dulu. Promosi dari mulut ke mulut sangat membantu dalam hal ini, dan pasarkan jasa kita ke kalangan terdekat lebih dulu. Jika memungkinkan, datanglah langsung ke calon klien untuk menawarkan jasa kita. Meskipun mereka belum membutuhkan kita, suatu saat nanti mereka setidaknya akan mengingat kita ketika mereka memerlukan jasa penerjemah. Mungkin ada yang berpikiran bahwa cara ini kuno, dan sebagian besar dapat dilakukan melalui email. Namun, tidak ada salahnya mencoba, terutama jika lingkungan sekitar calon klien kita masih kerap menggunakan cara langsung untuk berkomunikasi, seperti telepon dan bertatap muka. Selanjutnya, kita bisa mencoba mengirimkan lamaran melalui email atau pos ke penerbit, perusahaan, atau agensi penerjemahan yang kita ketahui dan ingin kita ajak bekerja sama. Saran saya, pastikan kita menghubungi calon klien yang bergerak di bidang yang kita sukai dan kuasai. Misalnya, jika kita suka dan merasa mampu menerjemah novel misteri atau buku tentang pendidikan, sebaiknya kirimkan lamaran dan contoh terjemahan ke penerbit yang menerbitkan novel misteri atau buku-buku tentang pendidikan. Bagaimana cara mengetahui nama-nama penerbit yang dapat kita kirimi lamaran? Carilah lewat Google 🙂 Jangan malas melakukan riset dan mencari tahu menggunakan segala sarana yang kita miliki, karena ini adalah salah satu modal utama kita sebagai penerjemah untuk menghasilkan terjemahan yang baik dan akurat.
“Words travel worlds. Translators do the driving.”
— Anna Rusconi (English-Italian translator)
One thought on “Pertanyaan Umum Tentang Penerjemahan dan Penjurubahasaan”