Ada banyak jalan menuju kesuksesan, dan berbagai tips mengenai kesuksesan sudah pernah dibagikan dan dengan mudah bisa kita temukan di Internet. Kali ini, saya ingin berbagi tips mengenai hal-hal yang membantu kelancaran saya dalam bekerja sebagai penerjemah dan juru bahasa selama kurang lebih 8 tahun.
Apa saja yang telah saya pelajari sejauh ini?
Pertama, saya belajar untuk rajin berusaha dan tidak cepat menyerah. Ketika pertama kali memulai karier sebagai penerjemah, saya belum memiliki klien tetap. Ini memacu saya untuk berusaha mendapatkan lebih banyak klien dengan melamar ke berbagai agensi dan klien langsung. Saya juga berusaha menyebarkan informasi ke jejaring pertemanan dan jejaring profesi mengenai diri saya sebagai penerjemah. Perlahan-lahan, saya mulai memperoleh proyek dan agensi yang saya hubungi mulai memercayai saya untuk menerjemahkan dokumen mereka ke dalam bahasa Indonesia. Sama halnya ketika saya mengerjakan proyek terjemahan tertentu, misalnya teks tentang pendidikan usia dini. Saya harus tekun dan sabar melakukan riset dan membaca tentang tema ini, apalagi ketika saya menemukan suatu istilah yang tidak saya pahami. Selain mencari penjelasan di mesin pencari di internet, kamus, atau glosarium, saya juga berinisiatif bertanya ke penerjemah lain. Bahkan ketika saya akan bekerja sebagai juru bahasa untuk suatu konferensi, saya usahakan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya dan berdiskusi dengan booth partner saya sebelum mulai bekerja.
Hal kedua yang saya pelajari adalah jangan pernah merasa kita tahu segalanya. Hanya karena kita sudah sering menerjemah teks tentang perikanan, bukan berarti kita adalah satu-satunya penerjemah yang mumpuni di bidang perikanan. Spesialisasi memang bagus dan penting bagi karier, tapi jangan sampai ini membuat kita merasa sombong dan paling pintar 🙂 Meskipun kita sudah bertahun-tahun menjadi juru bahasa untuk suatu perusahaan teknologi atau kementerian tertentu misalnya, tetap saja kita harus mengikuti perkembangan di bidang tersebut SETIAP HARI agar tidak ketinggalan informasi. Selain itu, agar kita juga bisa tetap bersaing secara sehat dengan penerjemah dan juru bahasa lain.
Selanjutnya adalah disiplin. Hal ini tidak hanya harus diterapkan oleh penerjemah dan juru bahasa. Semua orang yang menekuni jenis profesi apa pun pasti sukses jika menjalankan pekerjaannya dengan penuh kedisplinan. Bagi penerjemah atau juru bahasa, contoh sederhananya adalah disiplin dalam membuat glosarium pribadi – selain glosarium dari klien – untuk setiap proyek yang dikerjakan. Ini akan sangat membantu ketika kita mendapat proyek lanjutan dari klien yang sama atau proyek lain yang serupa dari klien yang berbeda. Contoh lain adalah disiplin membuat dan mengirim tagihan ke klien sesuai ketentuan yang ditetapkan. Konsistensi, kerapian pekerjaan, dan hubungan baik dengan klien niscaya akan terjaga dan klien tidak akan lari ke lain hati penerjemah/juru bahasa karena mutu pekerjaan kita menurun atau tidak bagus. Klien juga merasa senang karena proses akunting mereka lancar tanpa hambatan karena penerjemahnya tertib administrasi. Setuju? 🙂
Tidak pelit berbagi ilmu dan pekerjaan adalah hal selanjutnya yang saya rasa patut saya pertahankan dalam profesi ini. Mengapa? Berbagi ilmu dan pekerjaan dengan ikhlas dan tulus melapangkan jalan saya dalam memperoleh rezeki dan berjejaring. Saya selalu ingat perkataan salah seorang penerjemah senior dalam satu kesempatan. Beliau berpesan, “Jangan takut berbagi pekerjaan dengan penerjemah lain. Kue terjemahan itu sangat besar dan bisa dibagi-bagi, tidak usah merasa takut kita tidak akan mendapat proyek penerjemahan nantinya.” Apa yang beliau katakan itu benar adanya. Semakin sering kita berbagi ilmu dan pekerjaan dengan rekan seprofesi, semakin banyak teman yang kita dapat dan makin banyak kolega yang mengetahui kemampuan kita di bidang pekerjaan ini.
Kesimpulannya, dari semua tips yang saya sebutkan di atas, yang terpenting adalah menikmati pekerjaan yang kita jalani dan melakukannya sepenuh hati. Jika melakukannya dengan setengah hati, hasilnya pasti setengah jadi 🙂
“Once you have commitment, you need the discipline and hard work to get you there.”
— Haile Gebrselassie
3 thoughts on “Berbagi Tips Sukses Sebagai Penerjemah dan Juru Bahasa”