Ketika pertama kali bekerja sebagai penerjemah lepas, saya mendapat pekerjaan-pekerjaan kecil dari beberapa agensi, dan limpahan dari teman. Selain terjemahan, ada pula transkripsi audio untuk sebuah aplikasi dictation.
Namun, yang tak terlupakan adalah pekerjaan pertama saya sebagai juru bahasa. Penyelenggara acara saat itu menghubungi saya untuk menjadi juru bahasa di sebuah konferensi tentang manajemen risiko. Saya yang masih pemula dengan menyanggupi dengan penuh semangat. Wajar dong ya, kan pekerjaan pertama. Meskipun kebanyakan gugupnya, itu tidak menyurutkan kegirangan saya. Hahaha!

Tak disangka, ternyata untuk acara yang berlangsung selama dua hari itu, tidak ada booth yang disediakan untuk juru bahasa. Padahal, jasa yang diperlukan adalah penjurubahasaan simultan. Kebayang gak bagaimana rasanya? Dan akhirnya, apa yang saya dan rekan saya lakukan? Kami diminta menyediakan terjemahan dengan cara mengetikkannya di laptop, dan akan ditayangkan di proyektor agar dapat dibaca oleh peserta. Duh…

Walhasil, para peserta melayangkan protes dan keluhan di hari pertama kepada penyelenggara acara. Ya jelaslah mereka protes, karena yang dijanjikan adalah penjurubahasaan langsung secara simultan. Akhirnya, pada hari kedua, panitia menyediakan booth untuk juru bahasa. Fiuh… Pekerjaan pun terlaksana sesuai harapan.
Tiap kali mengingat pengalaman ini, saya masih merasa geli sendiri. Benar-benar tak terlupakan sih bagi saya. Bagaimana dengan kamu? Apa proyek pertamamu sebagai pekerja lepas? Apakah proyeknya berkesan? Atau, tidak sesuai dengan harapan?


Hai! Saya Desi, penerjemah bersertifikat HPI untuk pasangan bahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris, sekaligus juru bahasa profesional. Saya berbagi pengalaman sebagai penerjemah lepas melalui blog dan siniar saya “Being a Translator: a Podcast by Desi Mandarini“. Saat ini, saya masih menjadi anggota aktif Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) sejak tahun 2010, dan Perhimpunan Juru Bahasa Konferensi Indonesia (AICI). Ingin tahu lebih banyak tentang pekerjaan saya? Mari berteman di Instagram, Twitter, Facebook, atau LinkedIn. Punya pertanyaan atau komentar? Kirimkan saja melalui surel ke info@desimandarini.com. Salam sukses!
Hehehe, nggak menduga saya menemukan blog kak Desi. Saya boleh dibilang tidak sengaja ditemukan. Berawal dari acara Summer Camp di Beijing tahun 2019 lalu, saya ditawarin suami teman saya untuk proyek subtitle. Saya ikut tesnya dan diterima. Proyek pertama sangat senang, akhirnya ketagihan, sekarang saya full time freelancer untuk menerjemahkan pasangan bahasa Mandarin-Indonesia, tapi fokus ke genre silat (martial art) untuk novel, komik, film, dan video game.
LikeLike
Ikut senang mendengarnya. 😊Sukses terus, ya.
LikeLike