Manfaat Rate Card bagi Penerjemah

Saat membaca judul tulisan ini, pasti kamu bertanya-tanya. Apa, sih, rate card itu? Perlukah saya sebagai penerjemah memilikinya?

Rate card secara sederhana sebenarnya adalah dokumen yang memuat perincian harga untuk penempatan iklan di sebuah perusahaan. Ini merupakan istilah yang lebih sering digunakan dalam dunia pemasaran (marketing). Jika diterapkan pada penerjemah, rate card adalah semacam daftar tarif yang menjadi patokan si penerjemah dalam menjual jasa bahasa, seperti penerjemahan, penyuntingan, penjurubahasaan, serta pembuatan takarir (subtitling).

Bagi penerjemah, rate card itu wajib dimiliki! Mengapa? Ada beberapa alasan sederhana. Pertama, ini memudahkan ketika ada permintaan penawaran harga untuk jasa bahasa tertentu. Jadi, kita tidak perlu berpikir lama untuk mengajukan tarif setiap kali ada yang menanyakannya. Kedua, layanan kita terlihat profesional dan tepercaya karena memiliki standar jelas dan tercantum rapi. Kemudian, rate card juga dapat membantu kita membandingkan mana tarif yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan klien dengan melihat mana yang lebih banyak diterima dan mana yang kerap ditolak. Kita juga bisa memantau dengan jelas perkembangan tarif yang kita tetapkan. Apakah setiap tahun ada peningkatan, stagnan saja, atau malah cenderung menurun?

Dari rate card yang kita perbarui secara teratur, kita sekaligus dapat melihat perkembangan tarif kita sebagai pekerja lepas dari waktu ke waktu. Sangat membantu, bukan?

Nah, apa saja yang wajib kamu cantumkan dalam rate card-mu? Berikut adalah beberapa hal dasar yang wajib ada:

1. Nama dan detail kontakmu, seperti alamat surel dan nomor telepon atau WhatsApp. Ada juga yang meringkasnya dengan membuat kode QR yang mudah dipindai, jadi tidak perlu repot mengetikkan angka,

2. Pasangan bahasa yang kamu kuasai, misalnya bahasa Inggris dan Indonesia, atau bahasa Mandarin dan Indonesia.

3. Tentu saja kamu harus mencantumkan tarif untuk jasa bahasa yang kamu sediakan. Buat kolom tersendiri untuk setiap jasa bahasa, misalnya penerjemahan, diikuti oleh tarifnya dalam mata uang rupiah atau mata uang lain yang bisa kamu terima sebagai pembayaran.

4. Detail pelengkap lain yang menurutmu layak dicantumkan, seperti patokan tarifnya. Entah hitungannya berdasarkan jumlah kata, jumlah halaman, jumlah menit, maupun jam kerja.

Setelah mengetahui apa saja yang harus dicantumkan, kamu bisa mulai membuatnya sendiri. Cukup gunakan aplikasi seperti MS Word, MS Excel, atau Google Doc. Mana saja yang bisa kamu akses dan gunakan dengan baik. Setelah selesai, simpan file-mu dalam bentuk PDF untuk memudahkan penyimpanan dan pengiriman secara elektronik.

Apakah kamu sudah memiliki rate card? Kalau ya, apa saja yang kamu sertakan di dalamnya? Kalau belum, tunggu apa lagi? Mulailah membuatnya agar layananmu sebagai penerjemah makin terlihat profesional dan berkualitas.

Salam sukses!

Desi is an HPI-certified English<> Indonesian translator, interpreter, and editor. She’s into books, writing, movies, and learning foreign languages. She’s the director of Transloka Lingua (PT Transloka Lingua Bahasa), a legally-established translation company founded in January 2024. Desi also manages a blog and podcast where she shares her experience as a linguist as well as tips and tricks on productivity and freelancing. Desi is a member of Association of Indonesian Translators (HPI) and Association of Indonesian Conference Interpreters (AICI). Follow her on Instagram, Facebook, and LinkedIn.  Have questions for Desi? Send an email to hello@desimandarini.com.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.