
Beberapa waktu lalu, saya mendapat pertanyaan dari seorang rekan penerjemah. Rekan ini menanyakan kamus dwibahasa apa yang saya gunakan sebagai alat pendamping kerja, dan kamus dari penerbit mana yang menjadi rekomendasi saya. Ada juga yang menanyakan apa Alat TEBAK (alat terjemahan berbantuan komputer) yang saya andalkan untuk menerjemah. Saya pun menjawab bahwa saya menggunakan Wordfast Pro. Selain kedua rekan itu, ada juga beberapa orang yang pernah menanyakan apa saja alat kerja andalan saya.
Semua pertanyaan itu membuat saya berpikir: apa saja sih yang bisa dijadikan panduan saat memilih alat kerja yang akan digunakan? Harga? Sifatnya yang ramah pengguna? Popularitasnya? Mereknya? Bagi saya, tidak semua alat pendamping kerja yang kita miliki harus yang paling mahal, terkini, atau bahkan tercanggih. Ada beberapa hal yang memang harganya cukup lumayan dan WAJIB dimiliki.
Inilah beberapa pertimbangan untukmu kala ingin memutuskan alat pendamping kerja. Semua kriteria ini berlaku untuk perangkat keras maupun perangkat lunak. Sebagian besar alat kerja yang saya gunakan adalah perangkat lunak dan bentuknya digital, jadi kebanyakan contoh yang saya cantumkan adalah kedua jenis itu. Oh ya. Ini semua berdasarkan pengalaman pribadi saya, dan kamu tidak wajib mengikuti saran saya. Jadikanlah pertimbangan tambahan untuk membantumu mengambil keputusan. 🙂

- Gunakan barang resmi, bukan bajakan. Ini berlaku untuk perangkat lunak, ya. Sebaiknya sistem operasi komputer dan perangkat lunak yang kamu gunakan untuk menerjemah adalah versi yang dibuat oleh produsen resminya. Kamu tidak mau kan hasil terjemahan hilang begitu saja atau tidak bisa diakses hanya karena perangkat lunak yang kamu gunakan adalah versi ‘pak tani’ alias bajakan? Atau, komputer mendadak ngadat dan kamu tidak bisa mengakses semua dokumen pentingmu karena sistem operasi komputer harus dimutakhirkan, lalu tak bisa digunakan lagi karena versinya tidak didukung? Sebagai akibatnya, kamu melewatkan tenggat waktu pengiriman hasil terjemahan dan membuat klien kecewa. Klien tidak akan mau menggunakan jasamu lagi. Pusing, kan?
- Fungsi. Contoh alat yang TIDAK HARUS MAHAL tetapi bisa berfungsi dengan baik adalah komputer, mesin pencetak (printer), komputer/laptop, buku catatan, dan tetikus (mouse). Semua itu bisa diperoleh dengan harga terjangkau dan kamu masih bisa mendapatkan manfaat yang hampir sama dari alat-alat serupa dengan harga yang lebih tinggi. Ketika kamu memiliki dana lebih dan ingin membeli yang lebih mahal atau bagus, silakan. Ketika memulai sebagai penerjemah dahulu, saya sangat terbantu dengan laptop BenQ level dasar yang setia menemani saya selama kurang lebih tiga tahun. Saya lupa tipe laptopnya. Saya lalu menggantinya karena memang memerlukan laptop dengan spesifikasi yang lebih tinggi dan mampu melakukan lebih banyak hal dengan kapasitas penyimpanan lebih besar. Selain itu, si laptop memang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan. 😦
- Harga. Harga adalah hal pertama yang kita pertimbangkan ketika akan berinvestasi pada suatu barang. Nah, terkadang harga barang tidak selalu sebanding dengan fungsi yang kita dapatkan. Ada barang yang harganya tidak mahal tetapi dapat berfungsi dengan sangat baik, begitu pula sebaliknya. Banyak pula perangkat lunak yang sifatnya bebas biaya alias gratis, seperti Google Docs, Spreadsheet, Alat TEBAK berbasis daring seperti Protemos, dll. Bahkan kamus dan rujukan lainnya sudah banyak tersedia secara gratis dan bisa diakses kapan saja asal kamu memiliki koneksi Internet. Apa saja? Ada KBBI daring, PUEBI, dan beberapa kamus daring. Beberapa klien saya menggunakan perangkat lunak buatan Google tersebut, jadi saya tidak perlu mengeluarkan dana ekstra untuk membeli perangkat lunak sejenis.
- Dapat meningkatkan efisiensi kerja. Ini yang paling penting, bukan? Buat apa membeli perangkat atau barang yang mahal tetapi membuatmu pusing karena fungsinya tidak seperti yang kamu harapkan? Misalnya, membeli Alat TEBAK tapi kamu tidak paham cara menggunakannya, atau cara penggunaannya terlalu rumit sehingga kamu selalu menghabiskan banyak waktu saat menggunakannya. Selain itu, kalau kamu memang lebih banyak menerjemah menggunakan pengolah kata MS Word misalnya, mengapa harus membeli lisensi Alat TEBAK? Belilah hanya jika memang diperlukan dan memang bsia membantu meningkatkan efisiensi kerjamu saat menerjemah. Dananya juga bisa digunakan untuk berinvestasi di alat kerja lainnya yang kamu perlukan. Namun kalau memang klienmu mensyaratkan Alat TEBAK atau perangkat lunak lain untuk digunakan, kamu wajib memilikinya.
- Dapat membantu produktivitas. Jangan membeli sesuatu hanya karena orang lain juga membelinya dan kamu sekadar ingin memiliki juga. Alat yang kamu pilih seharusnya juga bisa meningkatkan produktivitas kerja. Jika memungkinkan, miliki satu alat yang bisa memiliki lebih dari satu fungsi sehingga kamu tidak perlu memiliki yang lainnya. Misalnya, mesin pencetak yang juga memiliki fitur pemindai, atau buku agenda tahunan yang sudah memiliki tanggal-tanggal dan halaman untuk mencatat. Ehem, ini juga yang pernah saya lakukan dulu, lo. Saya ikut-ikutan membeli jurnal berharga lumayan tinggi hanya agar tidak ketinggalan tren. Alasan saya sih supaya saya bisa lebih produktif karena bisa menuliskan semua jadwal kerja dan tenggat pekerjaan di sana. Eh, ujung-ujungnya ya tetap saja tidak maksimal saya gunakan dan tidak terlalu memengaruhi produktivitas. Akhirnya saya kembali menggunakan kalender digital di laptop dan ponsel, fitur pengingat di ponsel, serta buku jurnal biasa. Duh, berapa banyak sudah uang terbuang hanya untuk ikut-ikutan tren? Hahaha!

- Manfaatkan yang ada. Jika kamu memang memerlukan alat atau perangkat lunak tertentu untuk membantu kelancaran pekerjaan dan harus mengeluarkan biaya untuk membelinya, jangan ragu melakukannya. Namun, pastikan sebelumnya kamu sudah memeriksa apakah ada alat lain yang SUDAH KAMU MILIKI dan bisa untuk digunakan secara cuma-cuma. Contohnya ya seperti perangkat lunak yang saya sebutkan di atas, atau fitur-fitur yang sudah ada di komputer atau ponselmu.
- Nyaman digunakan & ramah pengguna. Ini sepertinya yang paling penting untuk diingat. Pastikan kamu membeli suatu alat yang memang nyaman digunakan dan ramah pengguna. Maksudnya, kamu tidak memerlukan waktu lama untuk memahami cara penggunaannya dan kamu merasa nyaman menggunakannya untuk menunjang kelancaran pekerjaan. Alat itu harus mudah diakses dan dapat dibawa ke mana saja tanpa menimbulkan kerepotan. Apa saja contohnya? Laptop yang ringan dengan fitur-fitur dan sistem operasi yang mudah digunakan, nyaman untuk mengetik dalam waktu lama, dan monitor tambahan yang mudah dipasangkan dan digunakan dengan laptop untuk bekerja.
Nah, itulah beberapa hal yang menurut saya patut dipertimbangkan sebelum memutuskan alat kerja apa yang akan kamu beli dan gunakan. Pilihlah sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Jangan lupa juga bahwa keadaan tiap orang berbeda, jadi apa yang menurut saya masuk akal dan penting belum tentu sama halnya dengan Penerjemah A atau Penerjemah B. Kuncinya ada pada pengguna. Hasil terjemahan tidak bergantung pada ‘alat tempur’ yang digunakan, tapi pada kepiawaian si penerjemah mengolah kata. Produktivitas seseorang tidak ditentukan oleh mahal murahnya atau canggih tidaknya alat yang digunakan, tapi pada kecakapan orang tersebut dalam mengatur waktu dan ritme kerjanya. 🙂
Apakah kamu punya tambahan kriteria lain, atau sudah memiliki alat-alat yang memenuhi kriteria di atas? Lebih suka yang berfungsi dengan baik dan harganya terjangkau, yang mahal, super canggih, atau lainnya? Bagikan pendapatmu di bagian komentar, ya.
Salam sukses!


Hai! Saya Desi, penerjemah bersertifikat HPI untuk pasangan bahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris, sekaligus juru bahasa profesional. Saya berbagi pengalaman sebagai penerjemah lepas melalui blog dan siniar saya “Being a Translator: a Podcast by Desi Mandarini“. Saat ini, saya masih menjadi anggota aktif Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) sejak tahun 2010, dan Perhimpunan Juru Bahasa Konferensi Indonesia (AICI). Ingin tahu lebih banyak tentang pekerjaan saya? Mari berteman di Instagram, Twitter, Facebook, atau LinkedIn. Punya pertanyaan atau komentar? Kirimkan saja melalui surel ke info@desimandarini.com. Salam sukses!