Jadilah Pekerja Lepas yang Profesional

Apa saja sih ciri-ciri pekerja lepas yang profesional? Menurut saya, pekerja lepas yang baik selalu melakukan hal-hal di bawah ini.

Menepati tenggat waktu pekerjaan

Sudahkah kamu membaca keterangan tentang tenggat waktu yang diberikan oleh klien dengan teliti? Jika ada perbedaan waktu, kamu harus perhatikan dengan baik agar tidak sampai terlewat. Jika ada halangan sehingga kamu tidak bisa mengirimkan atau menyelesaikan pekerjaan sesuai kesepakatan, ingat untuk selalu memberitahu klien. Jangan berasumsi klien akan mengerti atau kamu akan kehilangan klien jika tidak disiplin dalam hal ini.

Membalas pesan atau surel dalam waktu yang wajar

Saya biasanya membalas surel atau pesan teks dalam waktu maksimal 30 menit. Bagi saya, itu sudah waktu yang wajar. Kalau pun saya membalas dalam waktu lebih dari itu, itu biasanya karena saya sedang mengejar tenggat waktu pekerjaan dan mematikan semua notifikasi di ponsel dan komputer agar konsentrasi kerja saya tidak terganggu 😉 Meski begitu, saya SELALU membalas semua pesan dan surel terkait pekerjaan.

Mudah dihubungi

Saya lebih banyak bekerja dengan klien dari luar negeri, jadi selalu ada perbedaan waktu. Untuk itu, saya pastikan untuk menggunakan sarana komunikasi yang andal dan efektif, serta tidak terlalu menguras kantong, hehehe. Nah, sekarang ada begitu banyak aplikasi perpesanan dan obrolan gratis yang bisa digunakan, seperti Gmail, Skype, WhatsApp, dan Telegram. Kline saya pun sebagian besar menggunakan aplikasi-aplikasi itu. Ada sih beberapa klien yang memilih menggunakan aplikasi obrolan buatan mereka sendiri agar kerahasiaan informasi tetap terjaga. Saya pastikan untuk selalu terhubung ke semua sarana tersebut agar tidak ketinggalan kabar atau tawaran kerja terbaru. Klien dan calon klien senang, saya pun tenang 😉

Sangat menguasai keterampilan di bidang pekerjaannya

Bayangkan kalau ada klien yang menyampaikan rasa keberatan mereka untuk membayar pekerjaanmu karena kamu ketahuan menerjemah dengan mesin terjemahan sepenuhnya, misalnya dengan Google Translate. Hasilnya, terjemahanmu tidak sesuai konteks dan penuh kesalahan ejaan atau salah tik. Itu akan sangat buruk bagi reputasimu dan hubungan dengan klien di masa depan. Apa pun alasanmu, klien tidak akan mau menerima hasil pekerjaan yang berkualitas buruk dan tak bisa dipertanggungjawabkan. Jadi, pastikan kamu benar-benar menguasai keterampilan bidang kerjamu. Kalau kamu adalah penerjemah , terjemahkanlah materi yang diberikan dengan segenap kemampuan. Saran saya, hindari menerima pekerjaan yang tidak berada dalam ranah kerjamu atau tidak kamu kuasai dengan baik. Kalau memang sudah telanjur, selesaikanlah dengan sangat baik. Lakukan riset, periksa kembali hasil kerjamu sebelum dikirim ke klien, tanyakan hal yang tidak jelas ke klien jika kamu ragu. Intinya, jangan hanya demi uang, kamu menerima semua pekerjaan yang ditawarkan tanpa pertimbangan yang matang. Setuju? 😉

Selalu siap dengan solusi untuk masalah apa pun dalam pekerjaan

Internet di rumah tiba-tiba mati? Cari solusi, misalnya dengan bekerja di kafe terdekat. Siapkan solusi sejak jauh hari, misalnya dengan memiliki cadangan modem internet. Komputer tiba-tiba rusak? Sejak dini, siapkan cadangan data dengan selalu melakukan pencadangan di hard disk eksternal atau penyimpanan awan (cloud storage). Jadi, ketika ada masalah mendadak, kamu tidak kebingungan dan pekerjaan bisa tetap diselesaikan dengan baik. Intinya, kamu mau tidak mau harus menganut can-do attitude, yaitu selalu siap melakukan apa saja dan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah dalam pekerjaan.

Disiplin dalam segala hal

Jika tidak menerapkan kedisiplinan yang teguh dalam bekerja, semua bisa jadi berantakan. Bayangkan, pekerja lepas yang tidak memiliki jadwal gajian yang pasti tetap saja harus membayar tagihan di waktu yang sudah ditentukan. Nah, dalam hal ini, disiplin mengelola keuangan sangat diperlukan. Kirim tagihan ke klien tepat waktu agar pembayaran tidak tertunda. Miliki tabungan darurat untuk berjaga-jaga ketika ada masalah yang memerlukan dana tunai, seperti jatuh sakit, komputer rusak atau hilang, dan sedang sepi proyek.

Selain itu, jaga juga kedisiplinan dalam mengelola waktu agar pekerjaan selesai tepat waktu dan kamu tidak menyelesaikan tenggat dengan cara yang tidak manusiawi. Hahaha! Misalnya, bergadang berhari-hari.

Selalu terbuka untuk menerima saran dan perubahan

Hal terakhir yang patut diingat oleh para pekerja lepas adalah sifat pekerjaan yang tidak tetap. Di sinilah sikap kamu harus benar-benar dijaga agar tidak ketinggalan perkembangan baru dan keterampilanmu bisa terus berkembang. Jangan anti pada kritik atau saran. Terima semua dengan pikiran terbuka dan positif. Jangan malas belajar hal baru, misalnya pembuatan invoice dengan aplikasi daring atau bekerja di platform daring baru milik klien. Agar kariermu maju, bersiaplah menghadapi segala kemungkinan dengan melakukan semua hal itu. Berada di zona nyaman memang sangat mudah dan menyenangkan, tapi jika ingin berkembang dan tetap profesional, proaktiflah.

Selamat berakhir pekan! 🙂

Hai! Saya Desi, penerjemah bersertifikat HPI untuk pasangan bahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris, sekaligus juru bahasa profesional. Saya berbagi pengalaman sebagai penerjemah lepas melalui blog dan siniar saya “Being a Translator: a Podcast by Desi Mandarini“. Saat ini, saya masih menjadi anggota aktif Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) sejak tahun 2010, dan Perhimpunan Juru Bahasa Konferensi Indonesia (AICI). Ingin tahu lebih banyak tentang pekerjaan saya? Mari berteman di Instagram, Twitter, Facebook, atau LinkedIn.  Punya pertanyaan atau komentar? Kirimkan saja melalui surel ke info@desimandarini.com. Salam sukses!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.