
Beberapa hari ini saya disibukkan oleh beberapa pekerjaan sekaligus. Di satu sisi, saya bersyukur. Di sisi lain, merasa lelah juga.
Supaya tidak sekadar sibuk memelototi layar komputer dan menerjemahkan sampai kepala pusing dan jemari kebas (ups!), saya tidak pernah lupa beristirahat setiap 30 menit. Waktu istirahat itu saya gunakan untuk berjalan-jalan, mencatat segala ide yang muncul di kepala, menyimak lagu favorit, membaca beberapa halaman buku, membalas surel atau pesan yang masuk ke ponsel, dan sekadar memejamkan mata sejenak untuk mengistirahatkan otot-ototnya yang kaku.

Jujur saja, kalau duduk terus-menerus sambil menerjemahkan, otak saya malah tidak bisa diajak bekerja sama dengan baik. Mumet! 😀 Nah, dengan melakukan hal-hal di atas, saya tetap bisa produktif sambil menyegarkan otak, mata, jemari, dan tubuh yang letih setelah digunakan bekerja beberapa lama.

Jangan sampai deh singa mati tidak terbantai karena tubuh dan pikiran pegal sehingga menghambat produktivitas saya.
Apakah kamu melakukan hal yang sama ketika sedang diburu tenggat pekerjaan?


Hai! Saya Desi, penerjemah bersertifikat HPI untuk pasangan bahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris, sekaligus juru bahasa profesional. Saya berbagi pengalaman sebagai penerjemah lepas melalui blog dan siniar saya “Being a Translator: a Podcast by Desi Mandarini“. Saat ini, saya masih menjadi anggota aktif Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) sejak tahun 2010, dan Perhimpunan Juru Bahasa Konferensi Indonesia (AICI). Ingin tahu lebih banyak tentang pekerjaan saya? Mari berteman di Instagram, Twitter, Facebook, atau LinkedIn. Punya pertanyaan atau komentar? Kirimkan saja melalui surel ke info@desimandarini.com. Salam sukses!