“Apa saja karakter yang harus dimiliki oleh penerjemah yang baik?”
“Berapa kali sih seorang juru bahasa boleh menyela pembicara ketika sedang melakukan penjurubahasaan konsekutif?”
Saya menerima pertanyaan di atas dari dua orang mahasiswa ketika sedang mengisi acara beragih “JEJAK ALEKSHA” sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Reuni Alumni ELE (English Language Education) Undiksha (Universitas Pendidikan Ganesha) pada 4 Mei 2019 lalu. Saya mendapat kesempatan mengisi sesi bincang-bincang mengenai Kewirausahaan dan Profesi Lain.

Dalam kesempatan itu, saya bercerita sedikit tentang profesi saya sebagai penerjemah dan juru bahasa lepas dan latar belakang saya memilih profesi ini. Ternyata, hanya saya satu-satunya narasumber yang berprofesi sebagai pekerja bahasa. Rekan-rekan lain sebagian besar bekerja di hotel, sebagai pengajar di sekolah, dan memiliki usaha sendiri.
Sayang waktu yang saya peroleh untuk beragih hanya sekitar 30 menit. Sangat banyak hal yang ingin saya ceritakan agar para mahasiswa yang hadir di acara ini dan rekan-rekan lain lebih mengetahui tentang profesi pekerja bahasa lepas. Bahkan, adik-adik mahasiswa belum mengetahui zodiak dan makanan kesukaan saya 😀 Meski begitu, saya bersyukur bisa memberi pilihan alternatif bagi adik-adik yang akan segera lulus dan masih bimbang tentang pilihan karier mereka. Sebagian besar masih mengincar profesi sebagai ASN saat lulus kuliah. Tidak ada yang salah kok dengan pilihan mereka, tapi menurut saya alangkah baiknya jika mereka memiliki pilihan lebih banyak. Apalagi, profesi pekerja bahasa saat ini sangatlah menjanjikan.

Saya berharap lebih banyak kalangan yang mengetahui tentang profesi pekerja bahasa lepas sehingga lebih banyak yang tertarik menekuninya. Sudah saatnya kita mengandalkan diri sendiri demi masa depan dan asmara yang lebih baik dan terjamin.
Apakah kamu juga pekerja lepas? Pernahkah kamu mengagih pengalamanmu ke teman-teman atau orang lain?


Hai! Saya Desi, penerjemah bersertifikat HPI untuk pasangan bahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris, sekaligus juru bahasa profesional. Saya berbagi pengalaman sebagai penerjemah lepas melalui blog dan siniar saya “Being a Translator: a Podcast by Desi Mandarini“. Saat ini, saya masih menjadi anggota aktif Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) sejak tahun 2010, dan Perhimpunan Juru Bahasa Konferensi Indonesia (AICI). Ingin tahu lebih banyak tentang pekerjaan saya? Mari berteman di Instagram, Twitter, Facebook, atau LinkedIn. Punya pertanyaan atau komentar? Kirimkan saja melalui surel ke info@desimandarini.com. Salam sukses!
One thought on “Beragih Mengenai Profesi Penerjemah & Juru Bahasa Lepas”