Juru Bahasa: Pekerjaan yang Menarik dan Penuh Tantangan

Tanggal 18-26 Juni 2013, saya ditugaskan sebagai juru bahasa untuk mendampingi assessment di Bandara Ngurah Rai, Bali. Lembaga yang menugaskan adalah Kedutaan Besar Australia, Jakarta.

Saya sudah beberapa kali bertugas sebagai juru bahasa untuk pihak bandara dan kali ini merupakan yang lumayan sulit bagi saya. Bukan, maksud saya bukan sulit dari segi penjurubahasaan. Pergerakan klien yang cukup tinggi di lingkungan bandara cukup membuat saya kewalahan. Ini menuntut kesabaran dan ketahanan fisik. Wah, baru tiga hari bertugas saya sudah kecapekan.

Tantangan lainnya adalah para inspektur yang bertugas melakukan assessment. Mereka sering lupa bahwa saya ada di dekat mereka untuk membantu mereka berkomunikasi dengan lawan bicara mereka, yaitu para inspektur keamanan penerbangan dari Australia. Mungkin maksud mereka baik, ingin melatih kemampuan berbahasa Inggris mereka, tapi ini menyulitkan pekerjaan saya karena saya lebih sering tidak mengerti perkataan mereka dalam bahasa Inggris yang menurut saya akan lebih baik jika diungkapkan dalam bahasa Indonesia saja. Hehehe. Terkadang saya berpikir, “Wah, saya makan gaji buta nih. ” Namun apa daya, jika mereka merasa nyaman dan percaya diri berbahasa Inggris, saya tidak punya kuasa untuk memaksa mereka berbahasa Indonesia. Bagi saya, yang terpenting adalah klien saya yang tidak bisa berbahasa Indonesia tidak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.

Dalam hati saya juga sempat berpikir bahwa melakukan penjurubahasaan secara simultan jauh lebih menyenangkan. Namun, sekali lagi, ini adalah risiko dan tantangan yang memang harus saya hadapi sebagai bagian dari pekerjaan.

Jadi, saya tetap tersenyum dan melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati.

Hidup juru bahasa! 😁