Payoneer: Alternatif Baru Menerima Pembayaran Tanpa Biaya

Kali ini saya ingin berbagi informasi tentang beberapa sarana penerimaan dana yang sering digunakan penerjemah atau pekerja lepas lain. Selama perjalanan karier (ehem) saya sebagai penerjemah, saya sudah mengenal dan menggunakan beberapa sarana untuk menerima pembayaran dari klien yang menggunakan jasa saya. Sarana tersebut adalah transfer bank (domestik dan internasional), PayPal, Skrill, Western Union, dan yang terbaru, Payoneer.

Penafian: informasi yang saya tulis ini berdasarkan pengalaman pribadi saja.

Sarana yang paling sering saya gunakan belakangan ini adalah PayPal dan transfer bank. Mengapa saya lebih sering menggunakan keduanya? Transfer bank bisa digunakan untuk menampung pembayaran dari klien dalam negeri (rekening dalam mata uang rupiah) dan luar negeri (rekening dalam mata uang asing) seperti dolar AS), dan jelas sangat mudah dan praktis. Sedangkan PayPal adalah pilihan utama sebagian besar klien saya untuk mengirim pembayaran (baca: terpaksa menggunakan PP, hihihi).

Sekitar lima hingga enam tahun yang lalu, saya masih menerima beberapa pembayaran melalui Skrill (sebelumnya bernama Moneybookers), bahkan Western Union atau WU (satu kali). Kala itu, saya memilih WU karena klien berasal dari luar Indonesia dan saya belum memiliki rekening bank dalam mata uang yang digunakan klien atau akun PayPal.

Sebelum saya membahas Payoneer, tidak ada salahnya kalau secara umum kita lihat apa saja kekurangan dan kelebihan tiap jenis alat penerimaan pembayaran di atas.

1.Transfer bank. Kita semua pasti sudah tahu kalau transfer bank mudah dan praktis, apalagi jika menggunakan rekening di bank yang sama dengan yang digunakan klien. Dana bisa kita terima dalam hitungan jam, menit, bahkan detik. Itu untuk bank dalam negeri. Untuk bank di luar Indonesia, proses pengiriman hingga dana berhasil masuk ke rekening bank kita umumnya memakan waktu hingga sepuluh hari kerja. Menurut saya, itu kekurangannya. Bahkan, mungkin dana kita akan dipotong biaya pengiriman jika beda bank atau mata uang.

2.Western Union (WU). Penjelasan mengenai cara mengirim dan menerima dana melalui WU bisa dilihat di sini. Kelebihannya adalah dana bisa langsung diterima dan diambil di beberapa bank tertentu selain agen atau kantor resmi WU. Kekurangannya menurut saya adalah harus mencairkan dana dalam bentuk tunai dan harus mendatangi bank atau agen, lalu ada potongan dalam jumlah tertentu. Jujur saja saya lupa besaran potongannya karena saya menerima pembayaran melalui WU sekitar hampir delapan tahun lalu.

3.PayPal (PP). Seingat saya, sudah lebih dari lima tahun saya menggunakan PP untuk menerima pembayaran dari klien. Kelebihan PP adalah dana yang diterima bisa ditransfer ke rekening bank pilihan yang kita gunakan dan dana yang dikirim ke akun PP bisa seketika kita terima. Proses pemindahan ke rekening bank kita biasanya memakan waktu 3-5 hari kerja. Kita juga bisa menggunakan akun PP untuk berbelanja di toko online internasional. Ini menyenangkan bagi yang hobi belanja, hehehe. Nah, kekurangannya yang menurut saya sangat merugikan kita sebagai penerima dana adalah potongan sebesar 5% dari total jumlah yang kita terima 😦 Jika kita menerima pembayaran dalam mata uang dolar AS, potongan ini cukup besar jika dikonversikan ke dalam rupiah. Apalagi kalau kita menerima pembayaran dalam jumlah kecil, misalnya kurang dari AS$100.

4.Skrill (sebelumnya bernama Moneybookers). Karena saya hanya pernah sekali menerima pembayaran melalui Skrill, saya pikir kelebihannya sama dengan PP, yaitu dana yang bisa seketika kita terima. Sedangkan kekurangannya saat itu adalah proses pengesahan saat pembuatan akun melalui surat. Namun, sistem ini sudah berubah dan proses pembuatan akun Skrill kini jauh lebih mudah.

5.Payoneer. Nah, ini metode pembayaran dari klien yang baru saya coba dan gunakan sebanyak tiga kali. Kelebihan yang paling menyenangkan (menurut saya, hahaha!) adalah tidak ada potongan untuk menerima pembayaran. Selain itu, pembayaran diproses untuk langsung masuk ke rekening bank yang kita pilih ketika membuka akun Payoneer. Jadi, jumlah dana yang kita terima utuh, tanpa potongan sama sekali dan sesuai dengan kurs dalam rupiah di hari itu. Ya, semudah dan semenyenangkan itu. Kita akan menerima posel (email) ketika klien melakukan pembayaran dan dana sudah ditransfer ke rekening kita. Prosesnya kurang lebih 3-4 hari kerja, tapi ketika itu saya sudah menerima dana dalam waktu kurang dari dua hari kerja saja 🙂 Menyenangkan, bukan? Saya masih belum menemukan kekurangan dalam sistem pembayaran melalui Payoneer ini. Jika nanti ada (saya harap tidak akan ada), maka tulisan ini akan saya perbarui.

Baiklah, sekian dulu informasi tentang Payoneer dan beberapa sistem pembayaran yang dapat kita gunakan untuk menerima dana dari klien, baik dari dalam maupun luar negeri. Kalau ada yang sudah pernah menggunakan salah satunya, atau bahkan semuanya, boleh berbagi juga dan berkomentar sebagai tambahan informasi 😉

Selamat pertengahan minggu (Happy hump day)! 😀

3 thoughts on “Payoneer: Alternatif Baru Menerima Pembayaran Tanpa Biaya

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.